Dinas Kebersihan DKI Jakarta menyiapkan 800 unit truk untuk mengangkut
sampah dari sungai dan sampah akibat banjir. Sebagian sampah yang
memenuhi sungai sedang diangkat oleh Dinas Pekerjaan Umum agar tidak
menyebabkan banjir. Namun, belum semua sampah sungai dapat dibersihkan
karena banyaknya sampah kiriman pascahujan deras.
Wakil Kepala
Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Jornal Siahaan, Rabu (29/10) di Jakarta
Pusat, mengatakan, selama musim hujan, sampah yang terhanyut di sungai
biasanya meningkat. Oleh karena itu, lebih banyak truk disiagakan untuk
membantu pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Bantargebang.
Saat ini, pengangkutan sampah dari sungai yang
diprioritaskan adalah dari pintu air Manggarai, Kalibata, Sunter, dan
Pesanggrahan.
Selain dari sungai, Dinas Kebersihan juga
mempersiapkan diri untuk mengangkut sampah pascabanjir. Para petugas
kebersihan siap dipanggil untuk mengangkut sampah dari kawasan yang
kebanjiran.
"Pada saat banjir, jumlah sampah akan meningkat dari
6.000 ton menjadi 9.000 ton per hari. Sampah-sampah itu harus segera
diangkut agar tidak menyebabkan penyakit bagi warga," kata Jornal.
Untuk
mengurangi jumlah truk yang masuk ke TPA Bantargebang, kata Jornal,
sampah-sampah itu akan dipadatkan dulu di pengolahan sampah di Sunter.
Sampah sebanyak enam truk dapat dipadatkan menjadi satu truk sehingga
jumlah truk yang masuk ke TPA Bantargebang hanya 130 truk per hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar