Dinas Kebersihan DKI Jakarta menyiapkan 800 unit truk untuk mengangkut
sampah dari sungai dan sampah akibat banjir. Sebagian sampah yang
memenuhi sungai sedang diangkat oleh Dinas Pekerjaan Umum agar tidak
menyebabkan banjir. Namun, belum semua sampah sungai dapat dibersihkan
karena banyaknya sampah kiriman pascahujan deras.
Wakil Kepala
Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Jornal Siahaan, Rabu (29/10) di Jakarta
Pusat, mengatakan, selama musim hujan, sampah yang terhanyut di sungai
biasanya meningkat. Oleh karena itu, lebih banyak truk disiagakan untuk
membantu pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Bantargebang.
Saat ini, pengangkutan sampah dari sungai yang
diprioritaskan adalah dari pintu air Manggarai, Kalibata, Sunter, dan
Pesanggrahan.
Selain dari sungai, Dinas Kebersihan juga
mempersiapkan diri untuk mengangkut sampah pascabanjir. Para petugas
kebersihan siap dipanggil untuk mengangkut sampah dari kawasan yang
kebanjiran.
"Pada saat banjir, jumlah sampah akan meningkat dari
6.000 ton menjadi 9.000 ton per hari. Sampah-sampah itu harus segera
diangkut agar tidak menyebabkan penyakit bagi warga," kata Jornal.
Untuk
mengurangi jumlah truk yang masuk ke TPA Bantargebang, kata Jornal,
sampah-sampah itu akan dipadatkan dulu di pengolahan sampah di Sunter.
Sampah sebanyak enam truk dapat dipadatkan menjadi satu truk sehingga
jumlah truk yang masuk ke TPA Bantargebang hanya 130 truk per hari.
Info Banjir Di Jakarta dan Sekitarnya
Jumat, 25 Januari 2013
'Basement' UOB Plaza Masih Berantakan
Basement 1 gedung Thamrin Nine Complex, atau yang lebih
dikenal sebagai UOB Plaza, masih berantakan setelah dihantam banjir
selama tiga hari. Sejumlah instalasi yang terpasang di basement itu rusak.
Hingga Senin (21/1/2013) petang, sejumlah petugas masih membersihkan area basement. Hampir semua perabot milik tenant di basement itu sudah rusak. Bahkan, masih terlihat kursi yang tersangkut di plafon basement.
Adapun air sudah bisa dikuras dari basement 1 dan 2. Pengurasan masih dilakukan untuk basement 3 serta satu ruang mekanik dan elektrikal yang terletak di bawah basement 3.
Sejumlah mobil yang masih ada di basement 1 juga mulai ditarik keluar dan diparkir di halaman belakang gedung.
Pengurasan lantai basement Gedung UOB, Jalan Thamrin, Jakarta Selatan, yang terendam banjir sejak Kamis (17/1/2013) lalu terus dilakukan. Hingga Senin (21/1/2013) ini, tinggal lantai Basement 3 yang masih terendam banjir.
"Air sudah tersedot pada Basement 1 dan 2, sedangkan Basement 3 masih digenangi air," ujar juru bicara pengelola Gedung OUB, Friska Susilowati, Senin (21/1/2013).
Friska mengatakan, meskipun sudah dikuras, proses evakuasi barang-barang dan kendaraan yang terendam banjir di tiga lantai basement tersebut masih mengalami kendala.
"Pada lantai Basement 2, jika dilalui, kondisinya sangat berbahaya, masih berlumpur, selain mengeluarkan bau tidak sedap, juga licin dan gelap," ujarnya.
Akibat derasnya terjangan air ke lantai basement UOB, beberapa mobil yang masih terendam sudah porak-poranda dan tidak pada tempatnya. Bahkan, mobil yang tengah parkir ada yang terbalik lantaran derasnya air yang memasuki basement gedung dengan 48 lantai ini.
Pihak pengelola gedung sudah mendata sebagian jumlah mobil yang terjebak banjir. Ada 28 mobil di Basement 1 dan 19 mobil di Basement 2. Semua kondisi mobil tersebut sudah berantakan dan bukan pada tempatnya lagi. Walau demikian, pihak pengelola gedung akan mengganti rugi semua mobil yang mengalami kerusakan.
"Walaupun belum kami data secara rinci, kami sudah koordinasi soal ganti rugi dengan pemilik mobil. Mereka cukup membawa barang bukti kepemilikan kendaraannya saja ke kami. Seperti pada lantai Basement 2 ini, pemiliknya rata-rata karyawan dari UOB," tutur Friska.
Pihak pengelola gedung belum bisa memastikan kapan gedung UOB tersebut bisa menjadi normal seperti semula.
"Kita belum bisa memastikan, namun kami sedang berupaya melakukan pengeringan. Untuk lantai Basement 3 ini lebih luas soalnya. Mudah-mudahan besok sudah clear semua," tutupnya.
Lantai basement gedung UOB Plaza, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, yang digenangi air dari sejak Kamis (17/1/2013) hingga kini masih belum mengalami penyurutan. Puluhan mesin penyedot air yang dari pemadam kebakaran hingga kini masih terus berupaya melakukan pengeringan pada lantai basement gedung tersebut.
Pihak pengelola gedung OUB, Friska Susilowati, mengatakan, hingga hari ini, proses pengeringan lantai basement gedung OUB mulai menunjukkan peningkatan.
Hingga Senin (21/1/2013) petang, sejumlah petugas masih membersihkan area basement. Hampir semua perabot milik tenant di basement itu sudah rusak. Bahkan, masih terlihat kursi yang tersangkut di plafon basement.
Adapun air sudah bisa dikuras dari basement 1 dan 2. Pengurasan masih dilakukan untuk basement 3 serta satu ruang mekanik dan elektrikal yang terletak di bawah basement 3.
Sejumlah mobil yang masih ada di basement 1 juga mulai ditarik keluar dan diparkir di halaman belakang gedung.
Pengurasan lantai basement Gedung UOB, Jalan Thamrin, Jakarta Selatan, yang terendam banjir sejak Kamis (17/1/2013) lalu terus dilakukan. Hingga Senin (21/1/2013) ini, tinggal lantai Basement 3 yang masih terendam banjir.
"Air sudah tersedot pada Basement 1 dan 2, sedangkan Basement 3 masih digenangi air," ujar juru bicara pengelola Gedung OUB, Friska Susilowati, Senin (21/1/2013).
Friska mengatakan, meskipun sudah dikuras, proses evakuasi barang-barang dan kendaraan yang terendam banjir di tiga lantai basement tersebut masih mengalami kendala.
"Pada lantai Basement 2, jika dilalui, kondisinya sangat berbahaya, masih berlumpur, selain mengeluarkan bau tidak sedap, juga licin dan gelap," ujarnya.
Akibat derasnya terjangan air ke lantai basement UOB, beberapa mobil yang masih terendam sudah porak-poranda dan tidak pada tempatnya. Bahkan, mobil yang tengah parkir ada yang terbalik lantaran derasnya air yang memasuki basement gedung dengan 48 lantai ini.
Pihak pengelola gedung sudah mendata sebagian jumlah mobil yang terjebak banjir. Ada 28 mobil di Basement 1 dan 19 mobil di Basement 2. Semua kondisi mobil tersebut sudah berantakan dan bukan pada tempatnya lagi. Walau demikian, pihak pengelola gedung akan mengganti rugi semua mobil yang mengalami kerusakan.
"Walaupun belum kami data secara rinci, kami sudah koordinasi soal ganti rugi dengan pemilik mobil. Mereka cukup membawa barang bukti kepemilikan kendaraannya saja ke kami. Seperti pada lantai Basement 2 ini, pemiliknya rata-rata karyawan dari UOB," tutur Friska.
Pihak pengelola gedung belum bisa memastikan kapan gedung UOB tersebut bisa menjadi normal seperti semula.
"Kita belum bisa memastikan, namun kami sedang berupaya melakukan pengeringan. Untuk lantai Basement 3 ini lebih luas soalnya. Mudah-mudahan besok sudah clear semua," tutupnya.
Lantai basement gedung UOB Plaza, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, yang digenangi air dari sejak Kamis (17/1/2013) hingga kini masih belum mengalami penyurutan. Puluhan mesin penyedot air yang dari pemadam kebakaran hingga kini masih terus berupaya melakukan pengeringan pada lantai basement gedung tersebut.
Pihak pengelola gedung OUB, Friska Susilowati, mengatakan, hingga hari ini, proses pengeringan lantai basement gedung OUB mulai menunjukkan peningkatan.
Langganan:
Postingan (Atom)